Senin, 13 Juni 2011

Hitamnya Cinta

Seketika cinta itu datang….
Seketika itu pula cinta itu pergi…
Ketika ia membawaku terbang ke nirwana…
Ketika itu pula ia jatuhkan aku terhempas ke bumi…
Sakit dan perihnya aku tahan…
Namun, perlahan…
Menusuk jantungku dan merobek-robek hati dan jiwaku…
Yang semakin lama semakin membusuk dalam kegelapan…
Aku merangkak dalam hitam…
Mencoba mencari sedikit titik terang…
Aku akan terus berusaha…
Meski nafas terakhirku mulai tersengal…

Camar Kecilku

 
Saat senja tlah bosan temaniku..
Dan mentaripun mulai enggan tuk hangatkan hati yang begitu rapuh dan beku..
Tetaplah kau disini CAMAR KECIL KU..
Tuk nyanyikan sebuah lagu rindu.
Obati luka yang makin lama, makin merah, dan tawarkan bisa yang terus menggerogoti separuh hati yang telah rusak..
Walau jantung ini tetap berdetak..
Itu hanya karena kau CAMAR KECIL KU..
Kesetiaanmu, kasih sayangmu, belai nafasmu, adalah kehidupan terakhirku..
Andai semua itu tiada, tak ingin lagi rasanya ku menatap tubuh penuh luka ini..
Andai nafas terakhirku mulai tersengal, aku mohon tetaplah di sampingku sampai ketiadaan benar-benar
membawaku..
Satu pesanku pelipurku..
Janganlah sampaikan tentang ketiadaanku pada yang telah menorehkan luka..
Tapi sampaikan padanya bahwa luka yang telah ditorehkannya,hanya sebesar paruh kecilmu, dibanding luka saat aku harus pergi jauh darimu CAMAR KECIL KU..